Penciptaan Adam adalah kisah
penciptaan manusia yang
pertama. Adam diriwayatkan
sebagai satu daripada ciptaan
Allah yang paling kontroversi
atau paling disebut-sebut oleh
makhluk Allah yang lain.
Peristiwa tersebut dikisahkan
dalam Al-Qur’an.
Ketika Allah berfirman kepada
malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang
khalifah di bumi. Mereka
bertanya (tentang hikmat
ketetapan Tuhan itu dengan
berkata): Adakah Engkau (Ya
Tuhan kami) hendak
menjadikan di bumi itu orang
yang akan membuat bencana
dan menumpahkan darah,
padahal kami sentiasa bertasbih
dengan memujiMu dan
mensucikanMu?.
Tuhan berfirman:
Sesungguhnya Aku mengetahui
akan apa yang kamu tidak
mengetahuinya.”(Surat Al
Baqarah: 30)
Ciptaan dari Tanah
Allah telah memerintahkan
Malaikat Jibril turun ke bumi
untuk mengambil sebahagian
tanah sebagai bahan untuk
menjadikan Adam.
Walau bagaimanapun, bumi
enggan membenarkan
tanahnya diambil malah
bersumpah dengan nama Allah
bahwa dia tidak rela untuk
menyerahkannya kerana
kebimbangannya seperti yang
dibimbangkan oleh para
malaikat.
Jibril kembali setelah
mendengar sumpah tersebut
lalu Allah mengutuskan pula
Malaikat Mikail dan
kemudiannya Malaikat Israfil
tetapi kedua-duanya juga tidak
berdaya hendak berbuat apa-
apa akibat sumpah yang dibuat
oleh bumi.
Maka, Allah memerintahkan
Malaikat Izrail untuk melakukan
tugas tersebut dan mendesak
bumi agar tidak menolak
walaupun bumi bersumpah
karena tugas tersebut
dijalankan atas perintah dan
nama Tuhan.
Maka, Izrail turun ke bumi dan
mengatakan yang
kedatangannya adalah atas
perintah Allah dan memberi
amanat kepada bumi untuk
tidak membantah yang
memungkinkan bumi
mendurhakai Allah.
Menurut Ibnu Abbas, tanah
bumi dan syurga digunakan
untuk dijadikan bahan
mencipta Adam. Tanah tersebut
adalah:
1. Tanah Baitulmuqaddis
(Palestin) – kepala sebagai
tempat kemuliaan untuk
diletakkan otak dan akal.
2. Tanah Bukit Tursina (Mesir) –
telinga sebagai tempat
mendengar dan menerima
nasihat.
3. Tanah Iraq – dahi sebagai
tempat sujud kepada Allah.
4. Tanah Aden (Yaman) – muka
sebagai tempat berhias dan
kecantikan.
5. Tanah telaga Al-Kautsar –
mata sebagai tempat menarik
perhatian.
6. Tanah Al-Kautsar – gigi
sebagai tempat memanis-manis.
7. Tanah Kaabah (Makkah) –
tangan kanan sebagai tempat
mencari nafkah dan
bekerjasama.
8. Tanah Paris (Perancis) –
tangan kiri sebagai anggota
untuk melakukan istinjak.
9. Tanah Khurasan (Iran) –
perut sebagai tempat berlapar.
10. Tanah Babilon (Iraq) –
kelamin sebagai organ seks dan
tempat bernafsu serta godaan
syaitan.
11. Tanah Tursina (Mesir) –
tulang sebagai peneguh
manusia.
12. Tanah India – kaki sebagai
anggota berdiri dan berjalan.
13. Tanah Firdaus (Syurga) –
hati sebagai tempat keyakinan,
keimanan, dan kemahuan.
14. Tanah Taif (Arab Saudi) –
lidah sebagai tempat untuk
mengucapkan syahadah, syukur
dan do’a.
Penyempurnaan
Tubuh Adam mempunyai
sembilan rongga atau liang.
Tujuh liang di kepala dan dua di
bawah badan yaitu dua mata,
dua telinga, dua hidung, satu
mulut, satu dubur dan satu
uretra.
Lima panca indera dilengkapi
dengan anggota tertentu
seperti mata untuk penglihatan,
telinga untuk pendengaran,
hidung untuk pengesanan
bauan, lidah untuk perasa
seperti asam, asin, manis dan
pahit dan kulit untuk sentuhan
bagi panas, dingin, tekanan,
viskositas dan sakit.
Ketika Allah menjadikan tubuh
Adam, tanah dicampurkan
dengan air tawar, asin dan
anyir beserta api dan angin.
Kemudian Allah resapkan Nur ke
dalam tubuh Adam dengan
pelbagai “sifat”.
Lalu tubuh Adam digenggam
dengan genggaman Jabarut
dan diletakkan di dalam Alam
Malakut. Tanah itu dicampurkan
lagi dengan istilah wewangian
dan ramuan dari Nur Sifat Allah
dan dirasmi dengan “Bahrul
Uluhiyah“.
Kemudian, tubuh tersebut
dibenamkan dalam “Kudral
‘Izzah” yaitu sifat “Jalan dan
Jammal” lalu disempurnakan
tubuh tersebut.
Waktu kejadian manusia tidak
disebut berapa lama walaupun
melalui apa cara perhitungan
sekalipun seperti dalam al-
Quran: “Bukankah telah berlalu
kepada manusia satu ketika
dari masa (yang beredar),
sedang dia (masih belum wujud
lagi dan) tidak menjadi sesuatu
benda yang disebut-
sebut…” (Surat Al Insaan:1)
Menurut keterangan ulama,
tubuh Adam diselubungi dalam
tempo 120 tahun, 40 tahun di
tanah yang kering, 40 tahun di
tanah yang basah dan 40 tahun
di tanah yang hitam dan
berbau.
Dari situ, Allah ubah tubuh
Adam dengan rupa kemuliaan
dan tertutuplah dari rupa
hakikatnya. Karena proses
kejadian itu melalui peringkat
yang “kotor”, tidak heran
Malaikat dan Iblis memandang
rendah akan kejadian manusia
yang diciptakan dari tanah.
Masuknya Roh
Roh diperintah Allah untuk
memasuki jasad Ada
search
Selasa, 13 November 2012
Sabtu, 10 November 2012
Pilot Amerika ini Berperan Membantu Kemerdekaan Indonesia
Simpati dan ketulusan menolong seringkali melintasi batas nasionalisme.Salah satu contoh nyata yakni kisah dari seorang pilot berkebangsaan Amerika yang ikut terlibat aktif saat awal kemerdekaan Indonesia.
Namanya Robert Earl Freeberg atau akrab dipanggil Bob, pilot bayaran berkebangsaan Amerika Serikat ini gagah berani terbang menembus blokade udara Belanda. Ia belasan kali menjalankan operasi 'black flight' atau penerbangan gelap menyelundupkan candu dan berbagai hasil alam Indonesia untuk ditukar senjata atau uang di luar negeri. Hasil penyelundupan itu digunakan pemerintah Soekarno untuk membiayai negara di masa sulit awal kemerdekaan.
Di mata Presiden Soekarno, Bob adalah orang yang idealis. Dia ditakdirkan datang untuk membantu perjuangan rakyat Indonesia.
"Seorang pemuda pada suatu hari muncul entah darimana dan memperkenalkan dirinya. Namaku Bob Freeberg. Aku orang Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh simpati pada perjuangan anda. Bantuan apa yang dapat kuberikan?" demikian Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.
Bob adalah mantan penerbang tempur Angkatan Laut Amerika Serikat saat perang dunia ke II. Setelah perang berakhir, pria asal Kansas ini menjadi pilot carter CALI (Commercial Air Lines Incorporated) Filipina. Dia bertemu Opsir Udara III Petit Muharto Kartodirdjo di Singapura dan segera menyatakan kesediaannya untuk melakukan penerbangan untuk membantu Indonesia.
Bob kemudian menabung dan membeli sebuah pesawat angkut DC-3 Dakota. Dia memberi nama pesawat itu RI-002. Kenapa bukan RI-001? Bob berpendapat nama RI-001 selayaknya diberikan untuk nama kehormatan pesawat pertama yang dimiliki Indonesia. Ketika Bob disewa, Indonesia tak punya satu pun pesawat angkut.
Bob membantu menyelundupkan emas, candu, perak, kina dan karet dari Indonesia ke luar negeri. Lalu dia membawa senjata, pakaian dan obat-obatan dari luar negeri ke Indonesia. Kisah petualangan Bob seru seperti di film action saja.
Bob juga banyak membantu TNI untuk melakukan operasi militer. Dialah pilot operasi penerjunan pertama yang dilakukan Angkatan Udara Republik Indonesia. Pada 17 Oktober 1947, Bob menerbangkan RI-002 dari Bandara Maguwo ke Kotawaringin, Kalimantan Tengah. TNI menerjunkan 12 prajurit AURI untuk menembus blokade Belanda dan mengobarkan perlawanan di sana.
Bob pula yang mengantar Soekarno berkeliling Sumatera guna meminta sumbangan rakyat untuk membantu perjuangan RI. Rakyat Aceh kemudian menyumbang 20 Kg emas yang kemudian dibelikan pesawat Dakota dengan nama Seulawah atau Gunung Emas. Pesawat ini yang kemudian diberi nomor registrasi RI-001.
Bob memang seorang pilot bayaran. Tapi dia terlibat secara emosional dalam perjuangan bangsa Indonesia. Bob tak bisa menerima perlakuan sewenang-wenang Belanda terhadap rakyat Indonesia. Dalam surat-surat yang dikirimkan ke keluarganya di AS, Bob selalu menggambarkan penghormatannya untuk rakyat Indonesia.
"Seorang pemuda pada suatu hari muncul entah darimana dan memperkenalkan dirinya. Namaku Bob Freeberg. Aku orang Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh simpati pada perjuangan anda. Bantuan apa yang dapat kuberikan?" demikian Soekarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.
Bob adalah mantan penerbang tempur Angkatan Laut Amerika Serikat saat perang dunia ke II. Setelah perang berakhir, pria asal Kansas ini menjadi pilot carter CALI (Commercial Air Lines Incorporated) Filipina. Dia bertemu Opsir Udara III Petit Muharto Kartodirdjo di Singapura dan segera menyatakan kesediaannya untuk melakukan penerbangan untuk membantu Indonesia.
Bob kemudian menabung dan membeli sebuah pesawat angkut DC-3 Dakota. Dia memberi nama pesawat itu RI-002. Kenapa bukan RI-001? Bob berpendapat nama RI-001 selayaknya diberikan untuk nama kehormatan pesawat pertama yang dimiliki Indonesia. Ketika Bob disewa, Indonesia tak punya satu pun pesawat angkut.
Bob membantu menyelundupkan emas, candu, perak, kina dan karet dari Indonesia ke luar negeri. Lalu dia membawa senjata, pakaian dan obat-obatan dari luar negeri ke Indonesia. Kisah petualangan Bob seru seperti di film action saja.
Bob juga banyak membantu TNI untuk melakukan operasi militer. Dialah pilot operasi penerjunan pertama yang dilakukan Angkatan Udara Republik Indonesia. Pada 17 Oktober 1947, Bob menerbangkan RI-002 dari Bandara Maguwo ke Kotawaringin, Kalimantan Tengah. TNI menerjunkan 12 prajurit AURI untuk menembus blokade Belanda dan mengobarkan perlawanan di sana.
Bob pula yang mengantar Soekarno berkeliling Sumatera guna meminta sumbangan rakyat untuk membantu perjuangan RI. Rakyat Aceh kemudian menyumbang 20 Kg emas yang kemudian dibelikan pesawat Dakota dengan nama Seulawah atau Gunung Emas. Pesawat ini yang kemudian diberi nomor registrasi RI-001.
Bob memang seorang pilot bayaran. Tapi dia terlibat secara emosional dalam perjuangan bangsa Indonesia. Bob tak bisa menerima perlakuan sewenang-wenang Belanda terhadap rakyat Indonesia. Dalam surat-surat yang dikirimkan ke keluarganya di AS, Bob selalu menggambarkan penghormatannya untuk rakyat Indonesia.
"Sangat menakjubkan melihat rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan mereka," (Robert Earl Freeberg - smithsonianmag.com)
Sayangnya nasib Bob berakhir tragis. Pesawatnya jatuh saat mengirim emas 20 kilogram ke Palembang. Tanggal 29 September 1948, pesawat Dakota milik Bob jatuh di belantara hutan. Diduga pesawat itu ditembak jatuh pesawat pemburu Belanda.
"Dia mengalami kecelakaan saat aku mengirimnya ke Palembang untuk membawa uang untuk membantu gerilya di Sumatera. Tak pernah aku akan melupakan kawanku orang Amerika, Bob Freeberg," kata Soekarno.
Sumber:
merdeka
merdeka
Rabu, 07 November 2012
Kisah Sukses: Honda, The Power of Dream
Adalah Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika. Soichiro Honda lahir sebagai anak sulung dari sembilan saudara. Tinggal di keluarga sederhana yang tidak memiliki kisah sukses, bertempat tinggal di daerah terpencil yang minim sarana dan obat-obatan membuat kehidupannya tidak mudah. Tapi ia memiliki mimpi yang sangat tinggi.
Sejak kecil, Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya pada mesin dan otomotif. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.
Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses dalam bidang akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos. Namun sebenarnya ia memiliki bakat di kelas sains yang mempelajari tentang mesin. Dengan mudah, ia dapat menangkap penjelasan gurunya.
Keika berusia 8 tahun, Honda nekat bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Dan ia begitu senang ketika melihat ada mobil yang melintas di desanya. Pada usia 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.
Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu. Pada umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih untuk memimpin kantor cabang itu.
Di kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya.
Salah satu buah kreativitasnya adalah penemuan velg dengan jari-jari logam ketika ia berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang pertama sekaligus kisah sukses nya yang pertama.
Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak Toyota karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.
Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan. Kegagalan ini membuat ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya.
Untuk menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah lagi. Tiap pulang kuliah, Honda segera ke bengkelnya untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Tidak jarang Honda mengkritik rektornya karena dianggap terlalu bertele-tele, menitik beratkan teori daripada praktek. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah sukses nya.
Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.
Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan keinginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Soichiro Honda, oleh karyawannya dikenal sebagai pemimpin yang keras. Namun sikapnya menjadi lembut ketika acara minum sake bersama. Satu hal lagi yang patut dipuji dari Honda adalah sikap nya yang anti-nepotisme dalam menentukan jabatan di perusahaannya.
Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di usia 84 tahun akibat penyakit lever.
Honda berkata “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya” . Pesan Honda : “ Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”
Soichiro Honda membuktikan pada kita bahwa orang yang asalnya miskin, ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses, bahkan merajai dunia. Ketika gagal – ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam temuannya – ia belajar. Yang bisa kita pelajari dari kisah sukses Honda adalah berani bermimpi , mau belajar, bekerja giat, dan semangat pantang menyerah. Mari belajar dari solusi sukses Honda.
Setiap kali merasa gagal dan putus asa, ingatlah filosofi Honda: “The Power of Dream” . Mimpi dapat menjadi bahan bakar yang mendorong kita untuk mencapai sukses. Beranilah untuk bermimpi, lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi anda, dan jangan pernah menyerah. Never Give Up! :)
Boigrafi Syekh Abdul Qadir Jaelani
Syekh Abdul Qadir Jaelani
Kelahiran, Silsilah dan Nasab
Ada dua riwayat
sehubungan dengan tanggal kelahiran al-Ghauts al_A'zham Syekh Abdul Qodir
al-Jilani Amoli. Riwayat pertama yaitu bahwa ia lahir pada 1 Ramadhan 470 H. Riwayat kedua menyatakan Ia lahir pada 2 Ramadhan 470 H. Tampaknya riwayat kedua lebih dipercaya oleh ulama.
Silsilah Syekh Abdul Qodir bersumber dari Khalifah Sayyid Ali al-Murtadha
r.a ,melalui ayahnya sepanjang 14 generasi dan melaui ibunya sepanjang 12
generasi. Syekh Sayyid
Abdurrahman Jami rah.a memberikan komentar mengenai asal usul
al-Ghauts al-A'zham r.a sebagi berikut : "Ia adalah seorang Sultan
yang agung, yang dikenal sebagial-Ghauts al-A'zham. Ia mendapat gelar sayyid
dari silsilah kedua orang tuanya, Hasani dari sang ayah dan Husaini dari sang
ibu". Silsilah Keluarganya adalah Sebagai berikut : Dari
Ayahnya(Hasani):
Syeh Abdul Qodir bin Abu
Shalih bin Abu Abdillah bin Yahya az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin
Abdullah Tsani bin Musa al-Jaun bin Abdul Mahdhi bin Hasan
al-Mutsanna bin Hasan as-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam
Dari ibunya(Husaini):
Syeh Abdul Qodir bin Ummul Khair Fathimah binti Abdullah Sum'i bin Abu Jamal
bin Muhammad bin Mahmud bin Abul 'Atha Abdullah bin Kamaluddin Isa bin Abu
Ala'uddin bin Ali Ridha bin Musa al-Kazhim
bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad
al-Baqir bin Zainal 'Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam
Masa Muda
Dalam usia 8 tahun ia
sudah meninggalkan Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/1095
M. Karena tidak diterima belajar di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang waktu itu
dipimpin Ahmad al Ghazali,
yang menggantikan saudaranya Abu Hamid al Ghazali. Di Baghdad beliau
belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein
al Farra' dan juga Abu Sa'ad al
Muharrimi. Beliau menimba ilmu pada
ulama-ulama tersebut hingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan
juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama. Dengan kemampuan itu, Abu Sa'ad
al Mukharrimi yang membangun sekolah kecil-kecilan di daerah Babul Azaj
menyerahkan pengelolaan sekolah itu sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir al
Jailani. Ia mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim di sana
sambil memberikan nasihat kepada orang-orang di sekitar sekolah tersebut.
Banyak orang yang bertaubat setelah mendengar nasihat beliau. Banyak pula orang
yang bersimpati kepada beliau, lalu datang menimba ilmu di sekolah beliau
hingga sekolah itu tidak mampu menampung lagi....
Murid
Murid-muridnya banyak
yang menjadi ulama terkenal, seperti al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam,
Syeikh Qudamah, penyusun kitab fiqih terkenal al Mughni.
Perkataan Ulama tentang Beliau
Syeikh Ibnu Qudamah
sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan
sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh
Abdul Qadir al Jailani sampai beliau meninggal dunia. (Siyar A'lamin Nubala XX/442).
Syeikh Ibnu Qudamah
ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir menjawab, "Kami sempat berjumpa
dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Ia menempatkan kami di sekolahnya. Ia
sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang
bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Ia senantiasa menjadi imam dalam
salat fardhu."
Tentang Karamahnya
Syeikh Abdul Qadir al
Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh para
syeikh, ulama, dan ahli zuhud. Ia
banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi, ada seorang yang bernama al
Muqri' Abul Hasan asy Syathnufi al Mishri (nama lengkapnya adalah Ali Ibnu
Yusuf bin Jarir al Lakhmi asy Syathnufi) yang mengumpulkan kisah-kisah dan
keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir al Jailani dalam tiga jilid kitab. Al
Muqri' lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta
dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Dia telah menulis
perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya).
"Cukuplah seorang
itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar", demikian kata Imam
Ibnu Rajab. "Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak
tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang
ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari
selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang
tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh dari agama
dan akal, kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak
berbatas, seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan ayam
yang telah mati, dan sebagainya. Semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada
Syeikh Abdul Qadir al Jailani rahimahullah."
Kemudian didapatkan pula
bahwa al Kamal Ja'far al Adfwi (nama lengkapnya Ja'far bin Tsa'lab bin Ja'far
bin Ali bin Muthahhar bin Naufal al Adfawi), seorang ulama bermadzhab
Syafi'i. Ia dilahirkan pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 685 H dan wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi
beliau dimuat oleh al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452. al Kamal menyebutkan
bahwa asy Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang
diriwayatkannya dalam kitab ini.(Dinukil dari kitab At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya
Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah as Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa'dah 1415 H / 8 April 1995 M.).
Karya
Imam Ibnu Rajab juga berkata,
"Syeikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah memiliki pemahaman yang bagus
dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma'rifat
yang sesuai dengan sunnah."
Karya karyanya:
Tafsir Al
Jilani al Ghunyah Li
Thalibi Thariqil Haq,
Futuhul Ghaib. Al-Fath
ar-Rabbani
Jala'
al-Khawathir Sirr al-Asrar
Asror Al Asror Malfuzhat
Khamsata
"Asyara Maktuban Ar Rasael
Ad Diwaan Sholawat wal
Aurod
Yawaqitul Hikam
Jalaa al khotir
Amrul muhkam Usul as Sabaa
Mukhtasar
ulumuddin
Murid-muridnya mengumpulkan ihwal yang berkaitan dengan
nasihat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan
lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Ia membantah dengan keras terhadap
orang-orang yang menyelisihi sunnah.
Ajaran-ajaranya
Sam'ani berkata, " Syeikh Abdul Qadir Al Jailani
adalah penduduk kota Jailan. Ia seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru
besar madzhab ini pada masa hidup beliau." Imam Adz Dzahabi menyebutkan
biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A'lamin Nubala, dan
menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut,"Lebih dari lima ratus orang
masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah
bertaubat."
Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan
perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan
seakan-akan beliau mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri
perkataan, "Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung.
Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah
menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman ). Namun sebagian
perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau."( Siyar XX/451 ). Imam
Adz Dzahabi juga berkata, " Tidak ada seorangpun para kibar masyayikh yang
riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul
Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar
bahkan ada yang mustahil terjadi".
Syeikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali berkata dalam kitabnya,
Al Haddul Fashil,hal.136, " Aku telah mendapatkan aqidahnya ( Syeikh Abdul
Qadir Al Jaelani ) di dalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. (Lihat kitab
Al-Ghunyah I/83-94) Maka aku mengetahui bahwa dia sebagai seorang Salafi. Ia
menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas
manhaj Salaf. Ia juga membantah kelompok-kelompok Syi'ah, Rafidhah, Jahmiyyah,
Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf." (At
Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin
Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa'dah 1415 H / 8 April
1995 M.)
Awal Kemasyhuran
Al-Jaba'i berkata bahwa
Syeikh Abdul Qadir pernah berkata kepadanya, "Tidur dan bangunku sudah
diatur. Pada suatu saat dalam dadaku timbul keinginan yang kuat untuk
berbicara. Begitu kuatnya sampai aku merasa tercekik jika tidak berbicara. Dan
ketika berbicara, aku tidak dapat menghentikannya. Pada saat itu ada dua atau
tiga orang yang mendengarkan perkataanku. Kemudian mereka mengabarkan apa yang
aku ucapkan kepada orang-orang, dan merekapun berduyun-duyun mendatangiku di masjid
Bab Al-Halbah. Karena tidak memungkinkan lagi, aku dipindahkan ke tengah kota
dan dikelilingi dengan lampu. Orang-orang tetap datang di malam
hari dengan membawa lilin dan obor hingga memenuhi
tempat tersebut. Kemudian, aku dibawa ke luar kota dan ditempatkan di sebuah mushalla. Namun,
orang-orang tetap datang kepadaku, dengan mengendarai kuda,
unta
bahkan keledai dan menempati tempat di sekelilingku. Saat itu hadir
sekitar 70 orang para wali radhiallahu
'anhum]].
Dalam beberapa manuskrip
didapatkan bahwa Syeikh Abdul Qadir berkata, "Sebuah suara berkata
kepadaku saat aku berada di pengasingan diri, "kembali ke Baghdad dan
ceramahilah orang-orang". Aku pun ke Baghdad dan menemukan para
penduduknya dalam kondisi yang tidak aku sukai dan karena itulah aku tidak jadi
mengikuti mereka". "Sesungguhnya" kata suara tersebut,
"Mereka akan mendapatkan manfaat dari keberadaan dirimu". "Apa hubungan
mereka dengan keselamatan agamaku/keyakinanku" tanyaku. "Kembali (ke Baghdad) dan engkau akan mendapatkan keselamatan agamamu"
jawab suara itu.
Aku pun membuat 70
perjanjian dengan Allah. Di antaranya adalah tidak ada seorang pun yang
menentangku dan tidak ada seorang muridku yang meninggal kecuali dalam keadaan
bertaubat. Setelah itu, aku kembali ke Baghdad dan mulai berceramah.
Hubungan Guru
dan Murid
Syeikh Abdul Qadir berkata, "Seorang Syeikh tidak
dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila 12 karakter berikut ini telah mendarah daging
dalam dirinya.
1.
Dua karakter dari Allah
yaitu dia menjadi seorang yang sattar
(menutup aib) dan ghaffar
(pemaaf).
2.
Dua karakter dari
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam yaitu penyayang dan lembut.
3.
Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya.
4.
Dua karakter dari Umar
yaitu amar ma'ruf nahi munkar.
5.
Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur.
Masih berkenaan dengan
pembicaraan di atas dalam bait syair yang dinisbatkan kepadanya dikatakan:
Bila lima perkara tidak
terdapat dalam diri seorang syeikh maka ia adalah Dajjal
yang mengajak kepada kesesatan.
Dia harus sangat
mengetahui hukum-hukum syariat zhahir, mencari ilmu hakikah dari
sumbernya, hormat dan ramah kepada tamu, lemah lembut kepada si miskin,
mengawasi para muridnya sedang ia selalu merasa diawasi oleh Allah.
Syeikh Abdul Qadir juga
menyatakan bahwa Syeikh al Junaid mengajarkan standar al Quran dan Sunnah
kepada kita untuk menilai seorang syeikh. Apabila ia tidak hafal al Quran,
tidak menulis dan menghafal Hadits, dia tidak pantas untuk diikuti.
Syeikh Abdul Qadir
berkata, "Kalimat tauhid akan sulit hadir pada seorang individu yang belum
di talqin dengan zikir bersilsilah kepada Rasullullah oleh mursyidnya saat
menghadapi sakaratul maut".
Karena itulah Syeikh
Abdul Qadir selalu mengulang-ulang syair yang berbunyi: Wahai yang enak diulang
dan diucapkan (kalimat tauhid) jangan engkau lupakan aku saat perpisahan
(maut).
Pada tahun 521 H/1127
M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal
masyarakat luas. Selama 25 tahun Syeikh Abdul Qadir menghabiskan waktunya
sebagai pengembara sufi di Padang Pasir Iraq dan
akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam.
Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521
H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul
Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga
dipimpin anak kedua Syeikh Abdul Qadir, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M),
sampai hancurnya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M.
Syeikh Abdul Qadir juga
dikenal sebagai pendiri sekaligus penyebar salah satu tarekat terbesar didunia bernama Tarekat Qodiriyah.
Ia wafat pada hari Sabtu
malam, setelah magrib, pada tanggal 9 Rabiul akhir di daerah Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M. `
Sebuah
kisah teladan kejujuran syekh abdul qadir al jaelani
kisah teladan ini menceritakan kejujuran dan
ketaatan syekh abdul qadir al jaelani q.s pada ibunya sampai dia tidak mau
melanggar amanat ibunya kepada beliau dalam keadaan apapun.dan cerita ini di
ambil dari kitab manakibnya tuan syekh abdul qadir al jaelani.q.s
kisah ini berawal ketika syekh abdul qadir al
jaelani masih muda ketika itu beliau sedang menggembalakan unta di gurun dan
atas kekuasaan alloh unta yang sedang di gembalakannya bicara kepada
beliau,"hai abdul qadir engkau di ciptakan alloh bukan untuk menjadi seorang
penggembala" dan abdul qadir al jaelani pun merasa heran dengan kejadian
itu lalu dia pun memberitahukan kepada ibunya kejadian yang dialaminya itu
singkatnya abdul qadir al jaelani pun meminta
ijin kepada ibunya untuk menuntut ilmu agama ke bagdad.mendengar niat anaknya
begitu ibunya pun merasa senang dan mengijinkannya untuk menimba ilmu agama
kepada ulama-ulama besar di bagdad.dan ibunya pun berpesan pada
anaknya,"wahai abdul qadir ibu meminta kepada kamu untuk berlaku jujur
dalam tindakan dan ucapan selama kamu menimba ilmu disana,dan ibu memberikan
bekal kepada kamu warisan dari ayahmu uang sebanyak 200dinar untuk bekal kamu
selama kamu disana.
apabila nanti ada rombongan pengusaha yang
akan pergi kesana alangkah baiknya kamu ikut rombongan itu.dan abdul qadir pun
pergi dengan ridha ibunya.ditengah perjalan ada sekelompok gerombolan perampok
yang menghadang rombongan syekh abdul qadir dan para pengusaha.kelompok
gerombolan ini terkenal bengis dan sadis.dan satu persatu harta yang dibawa
para rombongan pun di rampas.
Dan pada saat salah satu anggota perampok
mendekati abdul qadir ,ia pun bertanya kepada abdul qadir,"hai anak muda
harta apa yang kamu miliki dan abdul qadir pun menjawab aku punya uang
200dinar,yang di simpan di bawah ketiaknya,dilalah anehnya orang yang bertanya
tadi malah tertawa dan tidak percaya bahwa tampang seperti ini memiliki harta
200 dinar dan berkata jujur.
dan beliau pun di suruh pergi,dan bertemu
lagi dengan anggota rampok yang lain dan ditanya lagi seperti pertanyaan tadi.
dan orang ini pun tidak mempercayainya.dan pada akhirnya kepala rampoknya
mendengar bahwa ada anak muda yang mengaku memiliki harta 200dinar tapi tidak
ada yang percaya.dan disuruhlah abdul qadir untuk menghadap kepada kepala
rampok.dan kepala rampok tadi menanyakan pertanyaan sama dengan anak
buahnya.dan abdul qadir pun menjawab dengan jawaban yang sama dan membuktikan
bahwa dia memang memiliki uang 200dinar.
ketika melihat kebenaran dan kejujuran dengan
anak muda ini (syekh abdul qadir al jaelani q.s.)sedikit kaget dan tercengang
lalu dia pun bertanya kepada beliau mengapa engkau mau berkata jujur padahal
dalam situasi serba susah begini.dan abdul qadir pun menjawab " saya tidak
ingin melanggar janji saya pada ibu saya dan saya tidak ingin membuat ibu saya
merasa kecewa" dan kepala rampok tersebut menanyakan kembali memang kamu
telah berjanji apa pada ibu kamu padahal ibumu tidak akan mengetahuinya.lalu
abdul qadir pun menjawab" ibu saya mewasiatkan kepada saya untuk berlaku
jujur dalam bertingkah laku dan berbicara walau dalam keadaan apapun"
mendengar penjelasan abdul qadir si kepala
rampok pun merasa terharu dan menangis di hadapan beliau karena merasa malu
pada sikap abdul qadir (yang pada waktu itu masih muda) yang tidak berani melanggar janji pada ibunya
,sedangkan dia dan anak buahnya sudah sering dan banyak melanggar aturan alloh,
dan bagaimana alloh sangat membencinya .
karena ketauladan beliau dan kejujurannya
maka kepala rampok pun bertaubat di hadapan syekh abdul qadir dan berjanji
tidak akan melakukan perbuatan yang di larang alloh dan merugikan banyak
orang.dan hasil rampokannya pun dikembalikan kepada pemiliknya.
Langganan:
Postingan (Atom)